7 Buku Arsitektur Wajib Punya
Aditya Yuwana
4/12/20205 min read
Arsitektur adalah suatu ilmu multidisiplin yang mengintegrasikan berbagai ilmu lain didalamnya seperti desain interior, lansekap, konstruksi, tata kota, sejarah hingga pariwisata. Banyak cara untuk mempelajari ilmu arsitektur, salah satunya adalah melalui buku. Melalui buku, kamu bisa mempelajari berbagai hal untuk mendapatkan pengetahuan yang mampu membuka pikiran dan wawasan yang sifatnya enggak cuma teori tetapi juga pengalaman dari para penulisnya.
Sejak masa kuliah arsitektur sekitar tahun 2003, saya mulai mengumpulkan beberapa buku yang masih bertahan jadi koleksi sampai sekarang. Buku-buku ini enggak cuma jadi referensi belajar, tapi juga sering saya buka ulang saat sedang stuck dalam proses desain, atau sekadar cari inspirasi di sela-sela deadline. Dari beberapa buku tersebut, ada 7 buku yang menurut saya termasuk dalam “must have architecture books”. Buku ini termasuk buku yang penting dan mendasar sebagai referensi arsitektur.
Jadi kalau kamu lagi nyusun rak buku pertamamu atau pengen nambah referensi yang solid, ini adalah 7 rekomendasi buku arsitektur yang menurut saya wajib kamu miliki.
Kitab suci-nya mahasiswa arsitektur. Buku ini telah menjadi buku pengantar perancangan arsitektur selama lebih dari 30 tahun. Edisi keempat buku ini telah diperbaharui dengan memperluas pembahasan mengenai sirkulasi, pandangan, cahaya, dan konteks tapak. Saya pribadi pertama kali kenal buku ini saat semester awal kuliah, waktu dosen Studio Perancangan menyuruh kami menggambar ulang diagram-diagramnya sebagai latihan. Sejak itu, buku ini jadi semacam “teman lama” yang sering saya buka ulang, terutama saat harus menjelaskan konsep ke klien. Buku ini penting banget buat mahasiswa dan praktisi arsitektur untuk memahami bagaimana bentuk dan ruang ditata di lingkungan binaan.
Buku referensi untuk arsitek, mahasiswa arsitektur, dan siapa pun yang terlibat dalam proyek perencanaan arsitektur. Buku ini menyajikan informasi yang vital bagi arsitek, baik untuk di kantor atau pun di site seperti standar, detail, diagram, spesifikasi, panduan dan informasi penting untuk perencanaan proyek arsitektur di semua skala dalam format yang sangat praktis dengan ukuran yang mudah untuk dibawa-bawa. Saya membeli buku ini di salah satu toko buku impor di Jogja. Templates proyek perencanaan yang saya gunakan di studio banyak mengambil referensi dari buku ini. Punya buku ini rasanya seperti punya cheat sheet arsitektur yang bisa diandalkan kapan aja.
Buku ini merupakan bagian dari seri populer 101 Books yang didesain sebagai pengantar ringan dan mudah diakses untuk berbagai bidang. Buku ini saya temukan beberapa tahun lalu di sebuah toko buku ketika sedang mencari referensi pengantar yang mudah dipahami untuk teman-teman yang baru mulai belajar arsitektur. Saya suka bagaimana buku ini menyajikan sejarah, gaya, dan tokoh-tokoh penting dalam arsitektur dengan bahasa yang ringan dan ilustrasi yang membantu memudahkan pemahaman. Karena formatnya yang simpel dan padat, buku ini sangat cocok sebagai titik awal bagi pembaca yang ingin mengenal dunia arsitektur tanpa harus terjun dulu ke buku-buku berat atau teknis.
Salah satu buku paling laris dan populer di kalangan mahasiswa arsitektur dan arsitek profesional. Hampir setiap arsitek yang mulai proses perancangan pasti mencari buku ini sebagai referensi utama. Terdiri dari tiga jilid, Data Arsitek Jilid 1 berisi panduan standar perancangan ruang dan bangunan kecil seperti ruang dapur, tangga, dan rumah tinggal. Data Arsitek Jilid 2 berisi standar perancangan bangunan skala menengah seperti hotel, rumah sakit, dan museum. Sedangkan Jilid 3 berisi gabungan dari jilid 1 dan 2. Buku ini disusun untuk membantu desain awal bangunan dengan memberikan informasi standar luasan seperti ukuran ruang, jarak hingga detail dan syarat suatu ruangan dan bangunan. Saya sampai dua kali membeli ulang buku ini karena selalu hilang setelah dipinjam, yang menandakan kalo buku ini memang sering dipinjam-meminjam dari junior sampai senior. Bisa dibilang, buku ini adalah “harta karun” wajib yang hampir selalu ada di setiap rak dan tangan anak-anak arsitek selama masa studi mereka.
Buku ini merupakan salah satu referensi paling dikenal dalam dunia arsitektur, terutama karena pendekatannya yang sangat visual. Francis D.K. Ching menyusun ribuan istilah arsitektur secara alfabetis, lengkap dengan ilustrasi tangan khasnya yang jelas dan informatif. Setiap istilah dijelaskan secara ringkas namun padat, dan disertai gambar yang membantu pembaca memahami konsep arsitektural tanpa harus membaca uraian yang panjang. Saya membeli buku ini saat sudah mendirikan studio sendiri dan mulai menangani proyek desain secara mandiri. Saat itu, buku ini sangat membantu saya untuk cepat menemukan istilah dan konsep arsitektur yang sering saya gunakan dalam diskusi dengan klien.
Salah satu karya terbaik Francis D.K. Ching dalam menjelaskan proses dan elemen konstruksi bangunan secara sistematis dan visual. Buku ini membahas berbagai aspek konstruksi, mulai dari fondasi, struktur, dinding, atap, hingga sistem bangunan lainnya seperti insulasi dan drainase. Buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa arsitektur, teknik sipil, maupun praktisi yang ingin memperdalam pemahaman tentang bagaimana sebuah bangunan dirancang untuk dapat berdiri secara teknis dan struktural. Meski bukan buku tutorial praktis lapangan, buku ini memberikan dasar teori dan visual yang sangat kuat untuk memahami prinsip-prinsip konstruksi secara menyeluruh.
Buku yang sangat menarik karena mengajak kita memahami hubungan antara arsitektur dan emosi manusia. Buku ini nggak cuma bicara soal desain atau teknik bangunan, tapi lebih ke bagaimana ruang dan estetika bangunan bisa memengaruhi perasaan, suasana hati, dan kebahagiaan penghuninya. Salah satu bagian yang saya ingat adalah ketika De Botton membahas bagaimana proporsi, tekstur, dan cahaya bisa membawa perasaan tenteram atau sebaliknya. Saya kemudian memasukkan hal tersebut ke dalam pendekatan desain saya. Misalnya, lebih memperhatikan arah datangnya cahaya pagi, memilih material dengan kehangatan visual, serta merancang ruang yang bisa memberikan rasa tenteram, bukan hanya sekadar terlihat keren. Buku ini membuat saya semakin sadar bahwa desain bukan hanya soal bentuk dan fungsi, tapi juga soal emosi.
Kalau kamu merasa tujuh buku ini belum cukup, saya sudah merangkum lebih banyak lagi rekomendasi buku arsitektur yang saya kategorikan berdasarkan jenis dan kebutuhan pembacanya. Kamu bisa mengunduh daftar rekomendasi buku arsitektur saya di link ini.
