Psikologi Warna Dalam Interior
Aditya Yuwana
9/18/20257 min read
Warna adalah salah satu elemen penting dalam desain. Teori warna menjelaskan bagaimana warna yang berbeda berhubungan satu sama lain. Cabang dari teori warna adalah psikologi warna, yang mengeksplorasi kaitan antar warna dengan emosi. Pengetahuan tentang warna adalah sesuatu yang penting bagi siapa pun yang berurusan dengan warna, baik kamu yang memiliki bisnis kecil dan akan membuat brosur, desainer grafis, arsitek, ataupun desainer interior.
Dalam desain interior, selain sebagai estetika, warna juga mampu menciptakan kesan dan suasana terhadap suatu ruang. Warna juga sangat berpengaruh terhadap citra sebuah bisnis atau perusahaan. Tidak jarang, sebuah kantor perusahaan didesain menyesuaikan warna corporate nya. Nah, di postingan kali ini saya akan membahas tentang warna dan kesan yang ditimbulkan warna tersebut jika diaplikasikan ke dalam interior atau ruangan di rumah, kantor, ataupun tempat usaha kamu.
Color Wheel
Color Wheel (Roda Warna) adalah sebuah bagan yang memetakan segala warna yang ada. Dalam color wheel tersebut dapat dilihat urutan warna yang berhubungan satu dengan lain secara harmonis. Roda warna terdiri dari warna primer/dasar (Primary Colors) yakni Merah, Biru, dan Kuning, warna sekunder (Secondary Colors) dan warna tersier (Tertiary Colors). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam gambar dibawah ini.


Penjelasan singkatnya seperti ini. Warna primer terdiri dari 3 warna, yakni Merah, Biru, dan Kuning. Warna sekunder adalah percampuran dari 2 warna dasar, misalnya Merah dicampur Kuning, menghasilkan warna Orange. Biru dicampur Kuning menghasilkan warna Hijau. Merah dicampur Biru menghasilkan warna Ungu. Warna tersier adalah pencampuran dari warna primer dan sekunder. Misalnya Merah (primer) dicampur Ungu (sekunder) menghasilkan warna Merah Ungu / Red Violet (bukan Violet Red, warna primer dituliskan lebih dulu).
Dua belas warna primer, sekunder, dan tersier di atas disebut Hue. Nah, selain warna Hue, kita juga mengenal warna Hitam, Putih, dan Abu-Abu. Warna abu-abu adalah percampuran antara warna hitam dan putih. Ketiga warna ini dianggap sebagai warna netral. Warna ini jika dicampurkan dengan salah satu dari warna Hue diatas, dapat menghasilkan berbagai macam warna juga. Pencampuran warna Hue dengan warna putih disebut Tints, dengan warna hitam disebut Shades, dan dengan warna abu-abu disebut Tones. Berikut ini adalah contoh percampuran warna Hue merah dengan hitam, putih, dan abu-abu.


Arti Warna dan Efeknya Terhadap Ruang
Psikologi warna fokus pada makna sebuah warna dan bagaimana efeknya dapat memengaruhi emosi manusia. Prinsip psikologi warna diterapkan dalam desain interior untuk membantu menciptakan suasana sebuah ruangan. Setiap warna mempunyai pengaruh yang kuat terhadap suasana hati dan respons emosional tertentu dari pengguna ruang. Efeknya apa? Dalam sebuah bisnis misalnya, warna tersebut dapat memengaruhi keputusan pembelian dari konsumen dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.
Warna Hangat dan Warna Dingin
Merah, Oranye dan Kuning (serta warna tersiernya), termasuk dalam warna hangat. Warna-warna tersebut cenderung akan membuat kamu berpikir tentang api, sinar matahari dan kehangatan. Warna hangat memiliki kemampuan untuk membuat ruangan yang berukuran besar menjadi terasa lebih hangat. Sedangkan warna Biru, Hijau dan Ungu (serta warna tersiernya), termasuk dalam warna sejuk atau dingin. Warna-warna tersebut cenderung akan membuat kamu berpikir tentang air, langit, salju, hutan, dan suasana sejuk lainnya. Warna sejuk memiliki kemampuan untuk membuat ruangan yang berukuran kecil menjadi terasa lebih luas.




Merah
H Showroom. Concept design by Acreon Indonesia


Hijau adalah warna alam yang dikenal paling menenangkan bagi mata. Dalam desain interior, hijau bisa membantu meredakan ketegangan sekaligus menghadirkan rasa harmoni, kesegaran, dan kesuburan. Warna ini juga sering dikaitkan dengan kesehatan, sehingga mampu memberikan rasa aman dan nyaman secara emosional.
Hijau cocok diterapkan di hampir semua ruangan rumah, terutama jika ingin menciptakan suasana yang tenang. Untuk pilihan yang lebih modern, coba gunakan sage green pada dinding atau perabot. Warna ini memberi kesan menenangkan sekaligus elegan. Hijau juga bisa diterapkan lewat elemen alami seperti tanaman indoor, kain pelapis sofa, atau aksesori dekorasi, sehingga ruang terasa hidup, segar, dan tetap harmonis.
Merah adalah warna yang sangat kuat dan dinamis yang mencerminkan kebutuhan fisik untuk menunjukkan nafsu dan cinta. Merah juga berarti simbol keberanian, kekuatan, dan energi. Akan tetapi, warna ini juga menggambarkan teror, ketakutan, atau sesuatu yang berbahaya.
Warna merah biasanya diaplikasikan kedalam interior sebuah bisnis restoran. Contoh paling gampang adalah restoran siap saji. Warna merah sangat efektif dalam memikat pelanggan dan dapat merangsang nafsu makan. Warna merah pernah kami terapkan dalam konsep desain showroom sebuah brand sepeda motor. Warna ini sesuai dengan filosofi brand yang ingin diangkat, yakni passion dan semangat.
Oranye
TL Resto. Concept design by Adityuwana
Oranye dikaitkan dengan kegembiraan, perasaan bersemangat, hangat dan bersahabat. Warna ini membuat kamu berpikir tentang suasana matahari terbenam, nuansa musim gugur, dan tropis. Warna oranye dapat menarik perhatian orang tanpa adanya nuansa intimidasi atau menakut-nakuti seperti warna merah.
Seperti halnya warna merah, warna oranye juga dapat merangsang nafsu makan. Warna ini cocok diterapkan dalam ruang makan, dapur atau dalam bisnis restoran, maupun coffeeshop. Pengaplikasian warna ini tidak melulu harus dilakukan dengan cat di dinding. Warna lampu oranye atau warm-white, penggunaan furniture dan material kayu juga dapat menambah suasana hangat sebuah ruangan.
Salah satu pilihan warna oranye yang cukup aman untuk diterapkan adalah terracotta, yakni warna alami dari bata tanah liat. Warna ini memberikan kesan lebih natural dan tidak berlebihan. Selain itu, terracotta juga mudah dipadukan dengan warna lain baik warna netral seperti putih, untuk kesan kalem, bersih, dan ringan, maupun warna mencolok seperti turquoise untuk kesan kontras dan unik.
Kuning
Kuning adalah warna kegembiraan, kebahagiaan, kecerdasan, dan energi. Warna kuning dapat memberikan perasaan ceria dan optimis. Warna ini banyak memengaruhi manusia baik secara mental maupun emosional.
Walaupun demikian, kamu harus sedikit berhati-hati jika menerapkannya dalam ruangan. Orang-orang lebih cenderung kehilangan kesabaran jika berada dalam ruangan dengan interior yang serba kuning. Pastikan kuning yang dipilih tidak terlalu terang atau terlalu redup. Kombinasikan dengan warna putih, atau warna gelap untuk menetralkan ruangan. Warna kuning sebaiknya dipilih hanya sebagai warna aksen yang tidak mendominasi ruang.
Kami pernah menerapkan warna kuning pada proyek interior outlet oleh-oleh dan kafe di Jogja. Kuning digunakan sebagai aksen dan dipadukan dengan hitam, karena keduanya adalah warna identitas brand. Warna kuning sengaja dihighlight di area counter dan area lain nggak dibuat terlalu dominan, sebab kemasan produknya sendiri sudah banyak menampilkan warna kuning di dalam outlet ini. Hasilnya, ruang tetap terasa hidup tanpa kehilangan elegansinya.


LS Jogja. Design by Acreon Indonesia. Photo by Adityuwana
Hijau


MD Clinic. Concept image by Adityuwana
Beberapa proyek bangunan medis dan klinik yang saya kerjakan juga menerapkan warna hijau pada interiornya. Warna hijau dipilih karena mampu meredakan ketegangan dan dianggap mendukung psikologi pasien, sehingga mereka lebih tenang dan nggak merasa takut ketika datang dengan harapan untuk sembuh.
Biru
Biru diasosiasikan dengan langit dan laut. Warna ini dikaitkan dengan kepercayaan, kesetiaan, pengetahuan dan kebijaksanaan. Warna biru sama halnya dengan hijau memiliki efek menenangkan, sehingga dianggap bermanfaat bagi pikiran dan tubuh saat diaplikasikan di rumah atau di kantor. Gunakan warna ini untuk menciptakan suasana kerja dan meditasi.
Kamu bisa menciptakan tampilan yang sejuk dan jernih dengan warna biru. Jika ruangan kamu terkena banyak sinar matahari langsung dan panas, warna biru dapat memberikan kesan mendinginkan. Akan tetapi, sebaiknya jangan gunakan warna ini untuk dapur, ruang makan, peralatan makan, dan restoran. Warna biru tidak dapat ditemukan secara alami dalam bahan makanan sehingga penggunaan warna ini dapat membuat pelanggan kehilangan selera makan dan menurunkan nafsu makan.


Ungu
Ungu adalah warna yang mencerminkan kemewahan, spiritual, dramatis dan mahal. Warna ungu adalah warna yang misterius, kreatif dan penuh imajinasi. Warna ungu yang netral melambangkan keharmonisan sedangkan warna ungu yang terlalu gelap, dikaitkan dengan kesan sedih dan suram.
Perlu kehati-hatian dalam menerapkan warna ungu ke dalam ruangan. Kamu bisa mengaplikasikan warna ungu misalnya pada perabot atau elemen dekorasi dan mengkombinasikannya dengan warna lain pada dinding seperti hitam agar terkesan elegan dan misterius. Atau mengkombinasikannya dengan warnaputih atau abu-abu untuk mendapatkan kesan netral yang cerah.


LM Residence. Concept image by Adityuwana
KR House. Concept image by Adityuwana
Putih
Warna putih menciptakan tampilan yang segar dan bersih. Warna putih umumnya menggambarkan kesucian, kedamaian, kekosongan, dan kepolosan. Warna putih digunakan untuk menciptakan tampilan yang lapang, tenang dan murni. Jika warna putih diaplikasikan pada dinding, lantai, dan plafon maka ruangan tersebut akan terasa lebih luas dan lebih tinggi dibanding aslinya.
Sangat cocok diaplikasikan untuk ruangan kecil. Kamu juga bisa menggunakan warna putih yang dikombinasikan dengan hampir seluruh warna. Kekurangannya adalah ruangan berwarna putih terasa hampa dan cenderung membosankan. Solusinya, gunakan furniture yang berwarna kontras. Anggap ruangan berwarna putih sebagai sebuah kanvas kosong dengan perabot berwarna sebagai cat minyaknya.
Putih adalah warna yang paling sering saya gunakan dalam interior proyek, terutama pada bangunan atau ruangan dengan luas terbatas. Selain memberi kesan lebih lapang, warna putih juga selaras dengan konsep minimalis dan mudah dipadukan dengan elemen lain.


ZEN Coffee. Concept image by Adityuwana
Hitam
Warna hitam melambangkan sesuatu yang negatif, berduka, kematian, misteri, perasaan yang dalam, dan kesedihan. Ngga ada yang bagus ya? Hehe... Tetapi untuk interior, warna hitam menghadirkan kesan mewah, berani dan elegan. Hitam juga diasosiasikan dengan sesuatu yang serius dan formal.
Warna hitam sangat ideal untuk menonjolkan hal-hal tertentu dalam sebuah ruangan. Jika diletakkan diatas warna latar belakang yang terang atau netral, segala sesuatu yang berwarna hitam akan menonjol. Jika menggunakan hitam, memadukannya dengan warna emas maka akan menjadi sebuah perpaduan yang elegan dan mewah. Jika ingin menjadikan warna hitam sebagai warna dominan pada dinding dan plafon, ushakan lantainya berwarna terang untuk menyeimbangkannya. Warna hitam yang terlalu dominan dapat menimbulkan perasaan ketakutan dan perasaan tidak aman.


KR House. Concept image by Adityuwana
Warna dalam interior sangat berpengaruh terhadap psikologi pengguna ruang, mulai dari menciptakan rasa nyaman, meningkatkan produktivitas, hingga membentuk identitas tertentu. Bagi sebuah brand, pemilihan warna untuk ruang usaha bukan sekadar soal estetika, melainkan juga strategi komunikasi yang mampu memperkuat citra dan membangun ikatan emosional dengan pengunjung. Karena itu, warna yang dipilih perlu diterjemahkan secara konsisten ke dalam elemen interior, baik melalui dinding, furnitur, hingga aksen dekoratif. Dengan cara ini, ruang tidak hanya menjadi wadah aktivitas, tetapi juga media yang hidup untuk menyampaikan pesan, nilai, dan karakter brand itu sendiri.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya!