Tips Menyiasati Biaya Bangun Rumah

Aditya Yuwana

11/6/20235 min read

Buat kamu yang lagi berencana membangun rumah, nggak bisa dipungkiri kalo biaya adalah salah satu faktor penting yang harus kamu pertimbangkan. Kamu tentu harus merencanakan biaya pembangunan rumah dengan cermat agar dapat dioptimalkan dengan baik. Nah, di artikel ini saya akan berbagi tips cara menyiasati biaya pembangunan rumah tanpa mengorbankan kualitas.

Perencanaan yang Matang

Langkah pertama yang paling penting adalah perencanaan yang matang. Hal ini dimulai dari mengidentifikasi tujuan utama kamu membangun rumah dan menentukan prioritasnya. Apakah kamu lebih fokus pada estetika yang menarik, efisiensi energi, atau desain interior yang menarik? Menentukan prioritas akan membantumu mengalokasikan anggaran dengan bijak.

Setelah itu tentukan anggaran yang jelas dan realistis. Misalnya, kamu menganggarkan 500 juta untuk membangun rumah dua lantai. Jangan lupa, selalu sertakan cadangan sekitar 10-15% dari anggaran total untuk biaya tak terduga. Dengan perencanaan yang baik, kamu dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi potensi kendala serta mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan anggaran tetap terkendali.

Tawar Menawar dengan Kontraktor

Secara umum, sistem kontrak pekerjaan kontraktor atau pelaksana dibagi menjadi dua, yaitu sistem lump sum dan cost and fee. Sistem lump sum adalah ketika kontraktor menyetujui untuk menyelesaikan seluruh proyek dengan biaya tetap yang telah ditetapkan dalam RAB pada saat penawaran. Sementara sistem cost and fee adalah ketika kamu sebagai pemilik proyek, membayar kontraktor berdasarkan biaya aktual yang terjadi selama pelaksanaan proyek, ditambah biaya keuntungan (fee kontraktor) yang telah disepakati sebelumnya. Perbedaan antara kedua sistem ini akan saya bahas dalam artikel selanjutnya.

Jangan ragu untuk melakukan negosiasi harga dengan kontraktor. Diskusikan dengan mereka tentang anggaran yang kamu miliki dan lihat apakah dapat mencapai kesepakatan. Ada beberapa aspek yang bisa kamu negosiasikan dengan kontraktor, termasuk harga kontrak, spesifikasi bahan dan material, jadwal, dan sistem pembayaran. Namun, pastikan bahwa negosiasi ini tidak mengorbankan kualitas pembangunan.

Tips tambahan, ketika kamu melakukan negosiasi terkait perubahan spesifikasi bahan dan material, hindari melakukan perubahan pada material struktur bangunan seperti besi dan beton, karena ini berhubungan dengan keselamatan. Kamu dapat menghemat biaya dengan mengganti material yang sifatnya kosmetik atau finishing bangunan seperti keramik, cat, atau material finishing lain yang lebih terkait dengan aspek estetika. Tetapi selalu diskusikan perubahan ini dengan arsitek yang merancang rumahmu.

Prioritaskan Mengisi Ruang Utama

Ini masih ada kaitannya dengan pembangunan bertahap. Jika anggaranmu terbatas, langkah pertama yang bijak adalah memprioritaskan untuk mengisi furniture dan interior ruangan yang benar-benar penting terlebih dahulu. Misalnya, kamu mungkin ingin memastikan kamar mandi yang nyaman dan fungsional dengan peralatan sanitasi yang lengkap. Pada kamar tidur, fokus pada elemen-elemen yang memenuhi kebutuhan Anda, seperti tempat tidur dan lemari. Prioritaskan juga dapur dengan melengkapi elemen-elemen yang mampu mendukung kegiatan memasak sehari-hari. Ini bukan berarti ruangan lain tidak penting, tetapi alokasikan sebagian besar anggaran untuk mengisi ruangan-ruangan ini terlebih dahulu.

Bagaimana dengan ruangan lain? Ruangan lain seperti ruang keluarga, ruang belajar, atau ruang hobi bisa dilengkapi pada tahap berikutnya. Ruangan-ruangan tersebut bisa sekalian dibuat di awal, tetapi untuk mengisi perabotnya bisa menunggu ketika budget sudah lebih longgar. Hal ini memberi kamu kesempatan untuk memprioritaskan ruangan yang paling diperlukan saat ini dan memastikan kualitas pekerjaan yang baik tanpa melebihi anggaran yang tersedia.

Pembangunan Bertahap

Pembangunan bertahap adalah pendekatan yang semakin populer untuk menyiasati biaya bangun rumah. Pendekatan ini memungkinkan kamu untuk membangun dalam beberapa tahap sesuai dengan anggaran dan kebutuhan. Misalnya, ketika kebutuhanmu adalah rumah dengan tiga kamar tidur, tetapi memiliki anggaran terbatas untuk membangun semua secara langsung, kamu dapat memulai dengan membangun ruang-ruang utama seperti sebuah kamar tidur, ruang tengah, dapur, dan kamar mandi terlebih dahulu. Kemudian dapat menambahkan kamar tidur anak, kamar mandi tambahan, atau ruang lainnya seiring waktu.

Keuntungan dari pembangunan bertahap adalah fleksibilitasnya. Pemilik rumah dapat mengatur tahapan pembangunan sesuai dengan keuangan mereka. Selain itu, pembangunan bertahap memungkinkan untuk membuat perubahan atau penyesuaian pada rencana rumah seiring berjalannya waktu, sesuai dengan perkembangan keluarga atau perubahan kebutuhan. Hal ini juga membantu mengurangi tekanan finansial sepanjang proses konstruksi.

Bekerjasama dengan Arsitek

Saya ingat satu quote dari Ralf Speth, CEO Jaguar “If you think good design is expensive, you should look at the cost of bad design.” Desain yang baik memang mahal, tetapi desain yang buruk jauh lebih mahal. Ya, mungkin kamu berpikir bisa menghemat uang dengan tidak menggunakan jasa arsitek untuk pembangunan rumah. Namun, kamu juga perlu memahami bahwa resiko pemborosan, kesalahan, dan masalah konstruksi mungkin lebih tinggi tanpa bantuan seorang arsitek.

Misalnya, jika kamu membangun rumah tanpa memperhatikan sirkulasi udara dan cahaya dalam desain. Kemungkinan besar rumah akan terasa gelap dan panas, dan hal ini menjadikan biaya operasional rumah itu akan lebih tinggi karena harus menyalakan lampu dan AC sepanjang hari. Kamu mungkin harus membayar tagihan listrik yang lebih besar setiap bulan, yang akan meningkatkan biaya hidup selama bertahun-tahun. Dalam hal ini, desain yang buruk adalah biaya tambahan yang kamu bayarkan karena desain yang tidak mempertimbangkan efisiensi energi.

Contohnya lain, jika kamu tidak menggunakan arsitek atau insinyur yang kompeten dalam perencanaan dan konstruksi rumah, maka mungkin di kemudian hari akan mengalami masalah struktural. Ini bisa termasuk misalnya retak di dinding, bocor di atap, atau masalah pondasi. Perbaikan masalah ini kemudian dapat menghabiskan banyak uang. Dalam kasus ini, desain yang buruk membuatmu harus mengeluarkan biaya perbaikan yang jauh lebih besar.

Seorang arsitek akan merancang dengan memperhatikan efisiensi ruang, tata letak yang baik, dan optimalisasi fungsionalitas. Dengan merencanakan ruang yang efisien, kamu dapat menghindari pemborosan material dan biaya untuk area yang tidak efisien. Mereka juga memiliki pengalaman dalam manajemen proyek. Mereka dapat membantu mengawasi proyek, memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan desain dan spesifikasinya, serta menghindari perubahan yang tidak perlu yang dapat meningkatkan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa jasa arsitek jauh lebih murah dibanding biaya yang harus dikeluarkan untuk menanggung resiko di kemudian hari akibat tidak menyewa jasa mereka.

Rajin Nyari Promo

Cara lain untuk menyiasati biaya dalam membangun rumah adalah dengan rajin mencari promo material dan bahan bangunan. Ini adalah langkah yang bijak dan umum dilakukan oleh banyak orang. Dengan mencari diskon atau promo, kamu bisa mendapatkan harga yang lebih murah untuk material yang sama. Ini bisa membantu mengurangi budget pembangunan secara signifikan, asalkan kamu tetap memastikan bahwa kualitas material tersebut tetap baik dan sesuai dengan kebutuhan proyekmu.

Saya jadi ingat cerita tentang seseorang yang lagi nge-renovasi rumahnya. Pas lagi tahap finishing, ada supermarket bahan bangunan yang lagi buka cabang baru dan lagi ngasih diskon gila-gilaan. Langsung deh dia borong semua yang dia butuhkan buat nyelesain rumahnya. Selain itu, jangan ragu untuk bertanya pada teman, keluarga atau tetangga yang telah membangun rumah sebelumnya. Mereka mungkin punya rekomendasi material yang berkualitas atau informasi tentang toko bahan bangunan yang sering ngasih promo.

Manfaatkan Lokalitas

Menggunakan tenaga kerja dan material lokal juga bisa menjadi pilihan yang bijak untuk menghemat biaya bangun rumah. Tenaga kerja yang saya maksud disini adalah yang berdomisili di kota dimana proyek tersebut berada. Mereka umumnya lebih akrab dengan lingkungan sekitar dan seringkali dapat menawarkan harga yang lebih bersaing. Selain itu, memanfaatkan tenaga kerja lokal juga berarti tidak perlu mengalokasikan anggaran tambahan untuk tempat tinggal mereka selama proses pembangunan berlangsung.

Penggunaan material lokal juga dapat membantu dalam penghematan biaya konstruksi. Pilihlah material yang dapat ditemukan dengan mudah di sekitar lokasi proyek agar mengurangi biaya pengiriman. Pastikan untuk mencari toko material bangunan yang terletak dekat dengan lokasi proyek, namun pastikan juga bahwa kualitas material tersebut memenuhi standar yang dianjurkan oleh arsitek.

Untuk beberapa jenis material khusus, kamu bisa mempertimbangkan untuk membelinya secara online melalui platform e-commerce. Dari pengalaman saya, terdapat beberapa material yang dijual dengan harga lebih terjangkau melalui e-commerce, bahkan setelah memperhitungkan biaya pengiriman. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan perbandingan harga dengan cermat. Selain itu, perhatikan juga estimasi waktu pengiriman, karena terkadang keterlambatan pengiriman material dapat mengakibatkan penundaan dalam proyek konstruksi, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada pekerjaan yang sedang berjalan.

Kesimpulan

Membangun rumah dengan biaya terbatas memang memerlukan perencanaan dan kreativitas lebih. Namun, bukan berarti kualitas harus dikorbankan. Dengan tips-tips di atas, kamu bisa menyiasati biaya pembangunan rumah tanpa mengorbankan kenyamanan dan kualitas. Semoga rumah impianmu segera terwujud! Selamat mencoba!