Laptop Untuk Arsitek dan Mahasiswa Arsitektur
Aditya Yuwana
11/28/20246 min read
Laptop sudah menjadi kebutuhan siapa saja terutama bagi para pekerja kreatif dan mahasiswa, termasuk arsitek dan mahasiswa arsitektur. Laptop dibutuhkan untuk menyelesaikan hampir seluruh pekerjaan arsitektur baik pekerjaan profesional, ataupun tugas kuliah. Karena pekerjaan arsitektur berkutat dengan membuat gambar secara dua dan tiga dimensi, laptop yang dibutuhkan pun tentunya harus memiliki spesifikasi untuk menjalankan software yang mendukung hal tersebut.
Saya pernah membahas tentang Komputer Untuk Arsitek, yang terdiri dari dua bagian dan berisi kiat-kiat bagaimana memilih komputer untuk keperluan arsitektur. Kali ini saya akan memberikan rekomendasi laptop untuk arsitek dan mahasiswa arsitektur, tapi sebelumnya ada baiknya kita membahas software arsitektur terlebih dahulu.
Software Arsitektur
Arsitek membutuhkan beberapa software dalam bekerja. Saya coba memilih lima jenis software yang biasanya digunakan oleh arsitek dan mahasiswa arsitektur, yakni AutoCAD untuk menggambar dua dimensi, Sketchup untuk membuat gambar tiga dimensi, software berbasis BIM seperti Revit dan Archicad, serta Lumion sebagai software rendering. Masing-masing software ini memiliki fungsi yang berbeda dan tentu saja mensyaratkan spesifikasi yang berbeda pula. Dengan mengetahui syarat spesifikasi, kamu jadi lebih mudah menentukan laptop dengan spesifikasi yang paling cocok untuk kamu gunakan. Sekarang, mari kita lihat syarat spesifikasi dari masing-masing software tersebut.
Setelah melihat syarat dari kelima software tersebut, saya menyimpulkan secara umum bahwa laptop yang akan direkomendasikan, minimal yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
CPU - 3 GHz atau lebih, minimal Intel Core i5, atau AMD Ryzen 5.
RAM - 16GB atau diatasnya.
GPU - VRAM 4GB atau diatasnya.
Drive - SATA SSD atau NVMe SSD.
Lumion meminta spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan empat software lainnya seperti RAM minimal 32GB, dan GPU dengan 10GB VRAM. Tetapi untuk proyek dengan lingkup kecil-menengah, spesifikasi diatas udah cukup untuk mengoperasikan Lumion. Untuk ukuran layar, minimal IPS berukuran 15-inch dengan resolusi 1920x1080 (Full HD). Ukuran ini ideal untuk mobilitas dan portabilitas, cocok jika sering bepergian atau bekerja di luar kantor. Jika kamu menggunakan software lain selain kelima software diatas, pastikan kamu mengecek kembali spesifikasi yang dibutuhkan software tersebut. Hal ini untuk memastikan bahwa laptop yang kamu beli nantinya bisa dengan lancar menjalankan software yang kamu gunakan.
Saya juga mau disclaimer bahwa saya bukan ahli IT. Rekomendasi dibawah ini adalah dari sudut pandang saya sebagai arsitek. Saya membaginya kedalam tiga kategori; Entry Level, Mid-Range, dan High-End, agar memudahkan kamu memilih laptop mana yang paling sesuai dengan budget mu. Semua produk dibawah bisa kamu dapatkan dengan meng-klik nama atau gambar dari masing-masing produk. Saya memilih produk dari official store atau trusted seller, dan berikut adalah rekomendasi laptop untuk arsitek dan mahasiswa arsitektur.
Entry-Level Laptop
Laptop di kelas ini saya rekomendasikan terutama untuk mahasiswa baru, atau mahasiswa tingkat akhir dengan tugas kuliah yang lebih kompleks namun memiliki anggaran terbatas.
Memilih laptop untuk kebutuhan kuliah arsitektur sebaiknya mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang dan tingkat studi yang dijalani. Kebutuhan laptop mahasiswa bergantung pada tingkatannya, di mana mahasiswa tahun pertama umumnya mengerjakan tugas-tugas yang lebih sederhana, sedangkan mahasiswa tingkat akhir menghadapi tugas yang lebih kompleks.
Dengan memilih laptop yang lebih kuat di awal, kamu tidak perlu mengganti perangkat di tengah perjalanan studi. Laptop-laptop beikut ini akan cukup untuk mengerjakan tugas-tugas ringan di tahun pertama, namun juga mampu menangani tugas lebih kompleks seperti rendering 3D dan pemodelan parametrik di tahun terakhir.
Spesifikasi: Core™ i7-13620H, RTX™ 4060 8GB, RAM 16GB, 512 GB SSD NVMe
Namun, jika budget kamu terbatas, ada pilihan laptop dengan harga lebih terjangkau yang masih dapat memenuhi kebutuhan dasar kuliah arsitektur. Laptop ini cocok untuk tugas-tugas awal seperti menggambar 2D, membuat model dasar, dan menjalankan software ringan. Meskipun spesifikasinya tidak setinggi tiga laptop diatas, laptop-laptop berikut ini tetap bisa mendukung kegiatan belajar di awal kuliah tanpa memerlukan pengeluaran besar.
Spesifikasi: Ryzen™ 5 7535HS 3.3GHZ, RTX™ 3050 4GB, RAM 16GB, 512 GB SSD
Mid-Range Laptop
Buat arsitek junior yang baru mulai bekerja atau arsitek yang mengerjakan proyek lebih kompleks, laptop dengan spesifikasi lebih tinggi sangat diperlukan. Laptop di kelas ini mampu menangani software desain 3D, rendering berat, dan simulasi teknis dengan lebih efisien. Dengan performa yang lebih tangguh, laptop ini akan mendukung Anda dalam menyelesaikan tugas yang membutuhkan daya pemrosesan lebih besar, seperti menggunakan Revit untuk proyek besar atau Rhino untuk desain parametrik. Memilih laptop dengan spesifikasi di kelas ini akan memberikan kenyamanan lebih dalam bekerja, memungkinkan multitasking lebih lancar, dan mempercepat proses rendering, sehingga proyek dapat diselesaikan dengan lebih efisien.
Spesifikasi: AMD Ryzen™ 9 7940HS, RTX™ 4050 6GB GDDR6, RAM 16GB, 1TB NVMe SSD
Arsitek senang membuat sketsa, baik sketsa manual maupun digital. Kalo kamu membutuhkan laptop dengan spek tinggi sekaligus bisa digunakan untuk corat-coret, daripada membeli dua perangkat laptop dan tablet, kenapa nggak memilih ini aja? Asus ROG Flow X13 adalah laptop 2-in-1 dengan desain yang simpel, keren, dan sangat cocok untuk seorang profesional. Beda dengan laptop ROG lainnya yang kesannya laptop gaming banget. Spek nya pun nggak kalah menarik yakni Ryzen 9 dan RTX 4050 yang mumpuni banget untuk menjalankan software-software arsitektur dengan pekerjaan lingkup sedang dan kompleks. Seperti jenisnya yakni laptop 2-in-1, layar laptop yang berukuran 13.4 inch ini bisa dilipat menjadi tablet dan tersedia Asus Pen dalam paket penjualannya. Kekurangannya, RAM hanya 16GB on-board dan tidak memiliki slot RAM tambahan untuk diupgrade.
Spesifikasi: Ryzen™ 9 6900HX, RTX™ 3070Ti 8GB, RAM 32GB, 1 TB M.2 NVMe SSD
High-End Laptop
Setelah membahas laptop kategori entry-level dan mid-range yang sebagian besar diwakili oleh laptop gaming karena performa grafisnya yang mumpuni, kini saatnya membahas kategori high-end. Untuk kategori ini, fokus utama adalah laptop yang tidak hanya menawarkan performa terbaik, tetapi juga desain elegan yang cocok digunakan oleh profesional di lingkungan kerja formal.
Seorang profesional biasanya menghindari laptop gaming karena desainnya yang mencolok, seperti lampu RGB terang dan logo besar. Sebaliknya, laptop high-end yang akan saya rekomendasikan adalah jenis workstation yang menawarkan performa tanpa kompromi dengan desain yang netral, minimalis, ramping dan ideal untuk pekerjaan arsitek profesional.
Spesifikasi: Core™ i9-13900H, RTX™ 2000 Ada 8GB, 32GB RAM, 1TB M.2 SSD
Spesifikasi: Core™ Ultra 7 165H, RTX™ A2000 8GB, 32GB RAM, 1TB M.2 SSD
Semua laptop yang saya rekomendasikan diatas adalah laptop berbasis Windows. Saya nggak memasukkan laptop berbasis MacOS karena meskipun punya spek mumpuni, ada masalah kompatibilitas software arsitektur yang bisa dioperasikan di Mac. Beberapa software arsitektur seperti Revit dan Lumion tidak dapat dioperasikan di Mac kecuali menggunakan Boot Camp dan ini kurang direkomendasikan karena performanya menjadi nggak maksimal.
Membeli laptop adalah investasi penting bagi arsitek dan mahasiswa arsitektur. Laptop yang tepat dapat menghemat waktu dan mempermudah pekerjaan berat seperti rendering atau desain 3D. Khusus bagi yang telah bekerja sebagai arsitek, sepengalaman saya, biaya yang dikeluarkan untuk membeli sebuah perangkat pendukung pekerjaan seperti laptop, sudah bisa tertutupi hanya dari 1 hingga 2 proyek saja.
Semoga rekomendasi ini bisa membantu kamu dalam memilih laptop yang sesuai dengan budget dan kebutuhanmu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya!